Semua orang menggunakan komputer yang kebanyakan terhubung erat dengan internet pada kehidupan sehari-hari, selain memberikan berbagai keuntungan juga memberikan tantangan bagi penggunanya. Pengguna internet/netter dapat menjadi korban bahkan pelaku dari cyber crime. Begitu juga bagi pelaku usaha seperti UMKM yang menggunakan internet pada aktivitas bisnis mereka, bahkan transaksi keuangan sudah beralih ke internet.
Untuk dapat terhindar dari kasus cyber crime, diperlukan kesadaran keamanan siber (cyber security awareness) dari setiap pengguna internet seperti kejahatan kriminal kerah putih hingga organisasi teroris dan remaja hingga orang dewasa, kejahatan konvensional seperti pemalsuan, pemerasan, penculikan, dan banyak lagi yang lainya secara konsisten dengan menggunakan alat bantu komputer. Kejahatan Komputer ini merupakan semua kejahatan yang dilakukan atau suatu hal yang dipaksakan oleh penyalahgunaan Media Elektronik atau sebaliknya, dengan tujuan mempengaruhi fungsi komputer atau system komputer. Singkatnya kejahatan Komputer adalah kejahatan yang ada dimana-mana yaitu: Komputer adalah target, Komputer adalah alat kejahatan, Komputer adalah incidental untuk kejahatan.
Profil penjahat siber yang termotivasi dari iseng, niat menghancurkan atau ketidak senangan terhadap sesuatu keputusan, dan termotivasi dengan adanya keuntungan keuangan yang sangat besar, sehingga menjadi penjahat siber yang didukung sumber daya lengkap. Kadang penjahat siber kelas atas didukung oleh suatu negara tertentu atau oleh kelompok politik radikal tertentu yang memiliki dana sangat besar dan tidak terbatas.
Profil para penjahat cyber:
- Karyawan yang tidak puas
- Remaja
- Hacktivis Politik
- Peretas Profesional
- Saingan Bisnis
- Mantan/Keluarga Broken Home
Profil di atas perlu kita pahami karena suatu serangan siber yang dilakukan oleh penjahat cyber, paling hanya sampai pada pembuktian diri bahwa mereka mampu melakukan serangan siber tersebut dan sebuah kepuasan diri atau organisasi. Seorang penyerang individual kemungkinan besar akan berhenti pada saat dia sudah memberikan bukti bahwa source code telah dibongkar. Sebaliknya, bagi penjahat siber teroganisir dengan motif keuntungan keuangan, mereka akan segera menjual berbagai properti yang telah dicuri ke pasar gelap atau ke kelompok kriminal siber yang lebih besar lagi.
Kebanyakan penjahat cyber sebenarnya tidak canggih atau rumit dan itu cenderung membuat kesal para pakar keamanan. Tak ada definisi jelas tentang seperti apa serangan yang canggih itu, namun insiden peretasan yang lebih rumit mungkin melibatkan pengumpulan intelijen yang spesifik dan kompleks pada suatu jaringan sebelum mengeksploitasinya secara diam-diam. Serangan seperti itu memang terjadi. Tapi seringnya, para peretas dan penjahat siber yang diberitakan tidak melakukan sesuatu yang luar biasa. Bahkan sebenarnya mereka cuma para perseorangan atau lebih yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri secara licik, seperti penipuan terhadap seorang korban yang dilakukan secara acak, orang-orang yang serakah dengan jabatannya, tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman terhadap teknologi, orang-orang yang kurang beruntung ketika mereka melakukan transaksi secara online tanpa jelas sumbernya.
Karena dunia kita telah saling terhubung, dan hubungan tersebut seringkali tidak aman, relatif mudah untuk menemukan cara mengeksploitasi sistem komputer secara tidak sah. Banyak orang sering terkejut dengan jumlah spam yang mereka terima, terutama karena begitu banyak pesan tersebut jelas-jelas penipuan. Tetapi alasan Anda masih mendapatkan surel dari seorang yang secara tiba-tiba menawarkan uang tunai ialah karena masih ada saja orang yang tertipu oleh cerita semacam itu. Jumlahnya tak besar, hanya beberapa. Dan cuma itu yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan. Dan ketika para penjahat dunia maya melakukan rekayasa, caranya cenderung sangat murah dan kotor. Misalnya, membuat kita mengeklik tautan berbahaya dengan menghubungkannya dengan sesuatu yang mungkin menarik perhatian kita. Salah satu contoh: Setelah di Vaksin pencegahan Covid-19 seseorang akan mendapatkan uang Rp 2.000.000,00. Tautan itu sebenarnya terhubung ke program berbahaya.
Yang ditunjukkan semua ini bukanlah gambaran imajiner seorang peretas misterius dengan kemampuan luar biasa atau jadi manusia ajaib. Tindakan seperti ini dilakukan oleh orang malas dengan sedikit keterampilan teknis. Adakah peretas hebat di luar sana? Saya yakin pasti ada. Idealnya tujuan penjahan selalu sama yaitu mendapatkan keuntungan dnegan cara yang mudah dan cepat tanpa memperdulikan proses waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkanya.